Dalam buku Ath-Thibbun Nabawy karya Ibnul
Qayyim Al-Jauziyyah, disebutkan tentang sifat dari minyak zaitun, yaitu panas dan
lembab. Beliau membantah pendapat yang menyatakan sifatnya adalah kering.
Secara umum, minyak zaitun mengandung asam lemak jenuh (asam palmitat,
asam stearat, asam arachidat, asam miristat, dan lignoserat dengan kadar
kecil), asam lemak tak jenuh mono, asam lemak tak jenuh poli, zat besi, vitamin
A, B, E, dan Vitamin K, potassium, kalsium serta beberapa unsur gizi lainnya.
Kandungan gizi dan nutrisi pada zaitun membuatnya menjadi pilihan dalam
berbagai macam kasus penyakit.
Berdasarkan literatur yang ada, minyak zaitun telah dimanfaatkan sejak
6.000 tahun lampau. Sejak 400 tahun SM, Hippocrates, telah menggunakan minyak
zaitun untuk lebih dari 60 resep terapi penyembuhan pasiennya. Penggunaan
minyak zaitun di kalangan ilmuan Islam makin memperkuat keutamaan minyak
zaitun. Hingga akhirnya pada abad ke-19, sekitar tahun 1950-an, minyak zaitun
mulai diteliti secara khusus oleh Professor Ancel Keys asal Amerika.
Secara
singkat berikut kami sampaikan beberapa manfaat minyak zaitun yang mengacu pada
hasil penelitian ilmiah pada ahli diberbagai penjuru dunia.
- Bersifat antioksidan
- Efek anti inflamasi
- Menghambat proses oksidasi dari LDL (Kolesterol jahat)
- Mengurangi insidensi penyakit jantung koroner
- Mengurangi resiko terjadinya penyumbatan (trobosis) dan penebalan (arterioklerosis) pembuluh darah
- Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi
- Mengurangi dan melawan timbulnya kanker dalam tubuh manusia dan kanker kulit (melanoma).
- Mencegah dan membantu pencegahan stroke
- Mencegah penyakit diabetes (kencing manis)
- Mengurangu resiko penderitaan akibat radang usus besar
- Mengurangi timbulnya tukak lambung
- Berkhasiat seperti ASI
- Mencegah osteoporosis (pengeroposan tulang)
- Pembunuh kutu kepala
- Membantu meremajakan kulit
- Mengobati pecah-pecah pada tangan dan kaki
- Membantu penyembuhan infeksi pada luka
- Meningkatkan daya tahan tubuh
Oleic Acid adalah asam lemak omega-9 tak
jenuh tunggal yang terdapat pada bermacam sumber hewani dan nabati. Para peneliti mengambil kesimpulan bahwa orang yang
makanan mereka kaya akan oleic acid memiliki kemungkinan jauh lebih kecil untuk
terserang radang usus besar. Oleic acid tampaknya membantu mencegah
perkembangan radang usus besar dengan memblok bahan kimia di usus besar yang
menambah parah radang yang terdapat pada penyakit tersebut. Kata pemimpin studi
itu Dr. Andrew Hart di University
of East Anglia .
Kami meperkirakan bahwa sekitar separuh kasus
radang usus besar dapat dicegah jika oleic acid dikonsumsi dalam jumlah yang
lebih banyak. Dua sampai tiga sendok makan minyak zaitun per hari akan memiliki
dampak melindungi, katanya.
Radang usus besar adalah penyakit radang isi
perut yang mengakibatkan bisul di saluran dubur dan usus besar, sehingga
mengakibatkan nyeri di dalam perut, diare dan hilangnya berat badan
(antaranews.com, 2 Mei 2010)

0 komentar:
Posting Komentar